SuluahNagari.com -- Sebuah lagu perjuangan yang sempat viral dimasanya (perang agresi Belanda/red) di daerah front perjuangan Palupuh. Dimana lagu ini diciptakan oleh Agen Polisi Herman.
Lagu ini diberi judul "Rimbo Panjang" dan dibuat di pos Ladang Ateh pada tanggal 13 Maret 1949. Lagu ini populer di kalangan para pejuang dan masyarakat. Lengkapnya lagu tersebut dalam bahasa Minang adalah sebagai berikut:
Rimbo Panjang
Sabalun tabik matohari Kapatabanglah malayang-layang Den sandang tomong den baok lari pai manembak ka Rimbo Panjang
Tibo di tampek tujuan
Tomong malatuih ndak sagan-sagan
Badaram badabua jan disabuik
Itu karajo nan kami turuik
Reff:
Hari alah pulo luhua
Paruik alah pulo lapa
Dijapuik nasi ka Ladang Ateh
Tampek nasi topi waja, lado kutu Ndak bagaram, indak tingga
Harı alah pulo patang
Paruik alah pulo kanyang
Disandang tomong dibao pulang Barisuak parang kami ulang.
Bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia kira-kira artinya sebagai berikut:
Rimba Panjang
Sebelum terbit matahari
Kapal terbang melayang-layang Saya pikul tomong saya bawa lari Pergi menembak ke Rimba Panjang
Sampai di tempat tujuan
Tomong meletus tak segan-segan Berderam berdentum jangan disebut Itu pekerjaan yang kami ikut
Reff:
Hari sudah tengah hari
Perut sudah pula lapar
Dijemput nasi ke Ladang Atas Tempat nasi topi waja, cabe rawit
tak bergaram, tidak tinggal
Hari sudah pula petang
Perut sudah pula kenyang
Disandang tomong dibawa pulang Besok perang kami ulang.
Nyanyian ini menunjukkan bagaimana proses penjagaan benteng di Rimbo Panjang yang dilakukan sehari-hari. Gambaran tentang keadaan ransum makanan yang sangat sederhana sekali, nampaknya daun pisang pun sudah tak ada untuk pembungkus nasi. Jangankan ikan, garampun tak ada. Pengarang lagu ini A. P Herman, meninggal di Front Sitingkai dalam satu kontak senjata dengan patroli tentara Belanda dari Bukittinggi, namun lagu yang dikarang nya akan tetap abadi sebagai perlambangan dari heroiknya perjuangan rakyat Palupuh dalam menghadapi agresi Belanda ke II.
(iing chaiang)
Sumber : Front Palupuh
Foto : Relief di Tugu Front Palupuh
Posting Komentar